Janji Di Detik Terakhir *Part 1*


             “Siiaaaaapppppp Graaakkk!! Luruskan barisan kalian!!” Teriak kak Guntur kepada kami. Kami pun langsung bersiap dan merapihkan barisan sesuai dengan yang diperintahkan oleh kak Guntur. Kak Guntur adalah kakak kelas kita sekaligus pembimbing kita selama dalam perkemahan ini. Dia memang terkenal galak dan tegas. Dalam tugas nya dia ditemani oleh seorang teman nya, yang sifatnya berbeda jauh dengan Kak Guntur. Namanya Kak Andik.
            “Selama kalian disini, kalian harus hormat kepada kita berdua, jangan pernah melakukan suatu hal yang aneh dan konyol. Ingat! Kita ini kakak kelas kalian! Jangan pernah membantah. Sekarang, tugas kalian adalah mencari kayu bakar dan mendirikan tenda! Cepattt!” Jelas kak Guntur dan kak Andik. “Ih, gila banget deh, kaka kelas itu! Pake merintah-merintah segala ke kita, emang kita ini pembantunya apa? Ingin rasanya aku mengerjai dua kakak kelas itu!!” keluhku kepada Ismi dan Theo. “Kamu yakin Nis, mau mengerjai mereka berdua sendirian? Kayak yang bisa ajah... hehheeh” Sindir Theo kepada ku. “Ya, enggak lah, kan ada kalian berdua yang selalu setia menemaniku. Iya enggak?” Tanyaku kepada mereka berdua. “Iya lah... Gimana kamu ajah Nisa..” Jawab Ismi dengan muka malas.
            Oh iya, Namaku Nisa Nur Afifah, panggil saja namaku Nisa atau Ica. Aku orang nya agak sedikit tomboy. Aku adalah seorang siswi kelas 7, yang bersekolah di salah satu sekolah di Bandung. Hobby ku bermain basket dan berantem. Kalau yang berantem lebih baik jangan ditiru ya. Di sekolah aku termasuk salah satu Murid yang Hipper aktif  dan bawel juga. Aku sudah cukup lama bersahabat dengan Theo dan Ismi. Ya mungkin sejak aku SD. Akhir-akhir ini Theo menunjukan sikap yang tidak biasanya kepadaku. Memang biasa nya dia cuek, tapi akhir-akhir ini dia mendadak menjadi baik, dan perhatian. Entah lah ada malaikat apa yang hinggap di dalam dirinya.
            Malam yang gelap, angin yang bertiup kencang, suasana yang dingin, semua itu tidak terasa katika kita semua berkumpul dan menyanyikan beberapa lagu di tengah hangatnya api unggun. Karena sudah larut malam, kita semua pun sudah mulai mengantuk. Jadi, menyanyinya semakin pelan. “Kalian kalau nyanyi yang jelas dong, jangan kayak orang yang lagi kumur-kumur dong!” sentak kak Guntur. Kita yang saat itu sedang mengantuk, mendengar sentakan dari kak Guntur kita semua langsung terbangun dengan rasa terkaget-kaget. “Emang kakak bisa nyanyi seperti kita? Coba, seberapa bagus suara kakak di banding dengan ‘Alvin and the Chipmunks’? hahahha” Sindir Brandon kepada kak Guntur. Brandon adalah salah satu temanku juga, yang dalam perkemahan ini dia mendapat bagian 1 tenda dengan Theo.
            “hahahha.... ade, ade... ya jelas bagusan suaranya ‘Alvin and the Chipmunks’ mereka kan sudah Go International, apalagi kalau ada Chippets nya wah, tambah bagus tuh!” Jawab kak Andik dengan tidak sengaja. “Andik! Kamu,, bukannya bantuin ngebela aku, malah ngebela anak kecil itu, gimana sih kamu?!?” keluh kak Guntur. “Hehehhe... Maaf Gun, Aku jawab begitu, karen apertanyaan dia tuh lucu banget, bikin aku ketawa terus enggak berhenti-berhenti.” Jawab kak Andik dengan nada bingung.
 -Bersambung...-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SATU HARI DI TRANSMART BUAH BATU

'Ngerjain' PR Matematika ya? Harus Banget ya?

Bertamasya ke Kebun Binatang Bandung