Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Janji Di Detik Terakhir *Part 4*

             “23.. 24... 25... yey!! Theo,,!!!??? Ismi??!! Brandon??!!! Dimana kalian berada... hitungan ku sudah selesai...” Ketika aku selesai menghitung, aku melihat orang yang berkumpul di tengah jalan sana. “ada apa yah di sana? Heboh banget perasaan” ucapku dalam hati. Aku pun perlahan-lahan jalan ke sana dan ketika aku mau jalan mendekati tempat itu semua orang berbicara “kematian anak itu sungguh tragis”, “kasihan anak itu, umurnya tidak panjang” dll. “Permisi.. permisi.. permisi....” aku pun mencoba melihat lebih dekat lagi, ternyata saat di kerumunan warga aku bertemu dengan Ismi dan Brandon yang sedang menangis tak henti-henti. “Ismi, kamu kenapa?” tanyaku kepada Ismi. “Nis, itu.. itu... itu... itu... itu Theo yang tertabrak Nis,,, itu Theooo! Orang yang selama ini sayang sama kamu Nis..” Ucap Ismi sedih dengan nada terbata-bata.             Aku melihat leb...

Janji Di Detik Terakhir *Part 3*

              “Waduh Nis, Nis... makan roti ajah, sampai lompat keluar rotinya. Mungkin faktor terlalu lapar ya?” tanya Theo sambil mengelap mulutku dengan sapu tangan yang dia miliki. “hehehe. Mungkin juga.” jawab ku singkat. “Nis, lihat deh gunung di sana. Indah bukan? Nah, jika nanti aku sudah besar aku akan mengajak kamu untuk menaiki gunung itu dan melihat seluruh keindahan alam dari atas gunung itu.” Ucap Theo. “bener yah? Awas! Itu sudah aku catat dalam pikiranku sebagai janji seorang Theo. hehhee” jawab ku sambil ketawa kecil. “Dorrrr!!!” tiba-tiba Ismi dan Brandon datang menghampiri kita dan mengageti kita. “aduhh, Ismi.. Ismi... kalau mau ngagetin itu suara nya berfariasi dong, jangan cuma “Dorrr!” ajah, Balon meletus ajah bunyi nya “Dorr!” kali kali kan bisa “Diiirr!!” atau “Deerr!!” gitu?” Jawabku menyinggung nya.             “Alah Nisa, Nisa... mau n...

Janji Di Detik Terakhir *Part 2*

             Dari pada pusing dengerin setakan demi sentakan yang diberikan oleh kak Guntur dan memang tidak ada manfaatnya juga buat aku, mendingan aku, Theo, dan Ismi membuat forum sendiri yang tak kalah seru dari mereka disana. Theo dan Ismi malah asyik bermain kartu, sedangkan aku terdiam sendiri menatapi indahnya langit yang diwarnai oleh warna-warni cahaya bintang. “Eh, liat deh di langit itu ada 3 bintang yang paling bersinar di sana! Itu ibaran kita loh!” ucapku kepada Ismi dan Theo yang sedang asyik bermain kartu. “wah, masa Nis, mana aku ingin lihat bintang itu!” tanya Ismi kepadaku. “itu lihat yang disitu!” jawabku sambil menunjukan bintang itu. “Tunggu Nis, bintang itu ada 3 yang paling bersinar diantar saudara nya yang lain, tapi kok ada satu yang paling besar yah? Mungkin kalau diantara kita bertiga bintang itu adalah Theo, iya kan? Karena dia yang paling besar dan tinggi diantara kita bertiga.” Ucap Ismi po...

Janji Di Detik Terakhir *Part 1*

             “Siiaaaaapppppp Graaakkk!! Luruskan barisan kalian!!” Teriak kak Guntur kepada kami. Kami pun langsung bersiap dan merapihkan barisan sesuai dengan yang diperintahkan oleh kak Guntur. Kak Guntur adalah kakak kelas kita sekaligus pembimbing kita selama dalam perkemahan ini. Dia memang terkenal galak dan tegas. Dalam tugas nya dia ditemani oleh seorang teman nya, yang sifatnya berbeda jauh dengan Kak Guntur. Namanya Kak Andik.             “Selama kalian disini, kalian harus hormat kepada kita berdua, jangan pernah melakukan suatu hal yang aneh dan konyol. Ingat! Kita ini kakak kelas kalian! Jangan pernah membantah. Sekarang, tugas kalian adalah mencari kayu bakar dan mendirikan tenda! Cepattt!” Jelas kak Guntur dan kak Andik. “Ih, gila banget deh, kaka kelas itu! Pake merintah-merintah segala ke kita, emang kita ini pembantunya apa? Ingin rasanya aku menger...

Ini Memang Sifatku, Kawan!

Gambar
Hari jum'at kemarin tanggal 30 Nov 2012 adalah puncak kemarahan aku yang palinggggg palinggg marah. Awalnya 2 orang temanku Fia dan Kiki yang selalu menjailiku HAMPIR setiap hari berulah lagi. Ya kali ini Ide mereka amat sangat buruk dan aneh. Mereka berdua entahlah kerasukan jin apaaan sampe kalau mau ngejailin tuh pasti ada ide nya dan pasti trap nya berbeda-beda. Ughhhh :@. Target kejahilan ke mereka berdua untuk hari itu adalah Aku dan Winda. Mereka menukar buku-buku yang ada di tasku dan Winda dengan buku-buku yang ada di tas Rizal dan Hudan. Aneh banget kan ya Trap nya? Mungkin itu lah salah satu Trap buatan orang yang SANGAT SANGAT SANGAT CERDAS! ya mungkin dengan IQ 170 kali ya? Awalnya yang menyadari itu hanyalah Winda, aku sebenernya enggak ngerasa dan udah ngerasa PD ajah gitu kalau aku engggak kena jail nya mereka berdua. Aku pun pergi ajah ke Besment untuk solat zuhur, tapi pada saat mau mengambil mukena di dalam tas, "Kok ada buku nya si Hudan?" dalam hati...