De-I-eL-A-eN 1990


Hari ini, hari ke-7 pemutaran film Dilan 1990 di Bioskop, akhirnya aku bisa nonton juga filmnya. HAHA. Tadinya pengen nonton pas hari pertama rilis, tapi giwlaaaaaaaaaaa sihhhhhhh ngantrinya kayak apaan dah tuh bioskop. Yaudah hanya bisa nontonin snapgram temen-temen yang ‘berhasil’ nonton Dilan 1990.

“Jangan rindu. Ini berat. Kau tak akan kuat. Biar aku saja” – Dilan, 1990.

“Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja.” – Dilan, 1990.

“Milea, jangan bilang ke aku ada yang menyakitimu. Nanti besoknya, orang itu akan hilang.” – Dilan, 1990.

Sekiranya 3 dialog yang diucapkan Dilan itulah yang muncul disetiap update-an snapgram dan post Instagram orang-orang yang sudah menonton Dilan 1990. Rasanya lucu sekaligus romantis mendengar kata-kata yang diucapkan Dilan tersebut. Dan sebenernya bikin aku makin penasaran. Kenapa? Karena aku tidak terbayang bagaimana ekspresi dan acting Iqbaal saat memerankan Dilan dan saat mengucapkan 3 dialog tersebut.

Sebenarnya, ini film biasa yang menjadi luar biasa (Loh?!), diangkat dari sebuah novel karya surayah, Pidi Baiq. Banyak orang yang senang saat ada kabar bahwa novel Dilan 1990 akan diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama. Namun, disatu sisi banyak orang yang khawatir juga saat para aktor dan aktris yang memerankan film Dilan dipublikasikan. Banyak yang terkejut karena Iqbaal akan memerankan Dilan dan Vanesha akan memerankan Milea. Tapi tapi…. Aku tidak seperti itu, ya kalau tau mau di angkat ke layar lebar, aku siap nonton kok, siapapun pemerannya, toh sang penulis dan sutradara nya pun pasti ingin filmnya se-booming dan selaris novelnya kan?

Aku menonton film Dilan 1990 ini bareng sahabatku, cewek (ya terus kenapa? Ya, gapapa. Supaya kalian tidak berburuk sangka saja). Sebelum nonton tentunya aku cek dulu kan jadwal filmnya jam berapa aja, dan ternyata di XXI Jatos (ketauan kan kuncen Nangornya) setiap 30 menit sekali filmnya diputar, so, santai aja kan ya. Nyampe XXI itu setengah 2 siang, otomatis nonton yang jam 2 lebih 15 menit. Pas diliat seat duduknya. Hmmmm… kebagian di kursi J dong, padahal biasanya kalau nonton selalu di seat A, B, atau C. Tapi masih beruntung sih, seat J letaknya di tengah-tengah, jadi kepalanya gak terlalu pegel lah ya.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Temanku @ipaadila sempat bilang di snapgramnya, kalau nonton Dilan 1990 di Jatos pasti akan rame dan heboh banget. Nah, hari ini aku akan membuktikan itu. Studio penuh dari seat A sampai terakhir (entah R atau S). Memang sih, heboh atau rame gitu ketika ada kata-kata yang romantis langsung ‘ciyeeeeeee’ atau teriak ‘aaaaaaaaaaa’ ya semacamnya, tapi udah cuma gitu doang. Sesekali, penonton yang masih SMA (Kok tau? Mereka nonton bioskop masih pake seragam cuy, kalau aku dulu kayak gitu, udahlah, matilah aku,) teriak ketika kamera nya di zoom in ke mukanya Dilan, tapi gak lama lah. Terus yang seru adalah pada saat adegan Milea ditampar sama Anhar (iya kan namanya Anhar?) sampe ada ibu-ibu yang teriak kenceng ‘Alaghsiaaahhhhhhh’.

Sumber: Google Images
Lucu-lucu sih, dan film nya lucu juga. Selama nonton gatau kenapa gak berhenti senyum. Suka aja gitu sama dialog-dialognya. Emang, menceritakan tentang latar tahun 1990, gaya bahasanya masih baku, tapi gak kaku, jadi enak aja dengernya. Serius deh. Buat kalian yang masih gengsi buat nonton Dilan 1990, ayolah coba jangan gengsian gitu loh, coba aja ditonton dulu. Film nya bener-bener dikemas secara apik dan rapi, kata temenku yang sudah baca novelnya, gak banyak dialog di novelnya yang dihilangkan. So, masih ragu nonton film Dilan 1990?

Kalau disuruh kasih satu kata buat film Dilan 1990, kata itu adalah MANIS
Kenapa? Coba aja nonton,

Saking manisnya, aku ngerasa pengen balik lagi jadi anak SMA :( (May, kamu emang harusnya masih jadi anak SMA, gimana sih)

So, that’s it review dari aku tentang film Dilan 1990. Gak banyak review tentang filmnya, lebih nyeritain gimana kesan ketika aku nonton film tersebut. Karena aku ingin berbagi, buat menjadi spoiler. Hehe…

Selamat menonton!

Titip salam ya untuk Dilan dan Milea.
Jangan lupa untuk selalu menyapa pohon dan langit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SATU HARI DI TRANSMART BUAH BATU

'Ngerjain' PR Matematika ya? Harus Banget ya?

Bertamasya ke Kebun Binatang Bandung