Ku-a-ci
Kuaci, adalah sebuah makanan ringan yang banyak dikonsumsi oleh banyak orang ketuika orang yang makan tersebut sedang tidak ada kerjaan lain. Bentuk kuaci yang hampir sama dengan ukuran serangga dan warnanya yang hitam, menjadi salah satu keunikan bagi makanan ringan yang bernama kuaci ini.
Cara makannya gimana??
Diputar, dijilat, dicelupin. Eh, salah tentunya harus dibuka cangkangnya. Lalu dimakan isinya. oh iya, kuaci ini juga biasa disebut biji bunga matahari, dan memang berasal dari biji bunga matahari. Cara buka cangkangnya juga unik, harus pake gigi, soalnya kalau pakai tangan itu susah, kulitnya lebih keras daripada kulit kacang tanah.
Isi kuaci itu segede apa, sih?
Haduuhhh, gak gede gede amat, sama kayak butiran nasi, gitu. Ya paling sakit hati kalau udah cape-cape buka cangkang kuacinya, sampai cangkangnya basa sama air liur, terus isi kuacinya jatuh. Hmmmmmmmm udah deh itu sakit harinya gatau berapa lamaaa....
Lalu, apa masalahnya sampai kamu menjadikan 'Kuaci' sebagai ide tulisan blog kamu?
Karena gini, di sekolahku, khususnya di kelasku beberapa waktu yang lalu, pada seneng makan kuaci, sampai cangkangnya berhamburan disetiap sudut kelas. Nah, pagi ini, sekolahku mendapat issue kalau gak boleh makan kuaci lagi selama disekolah. Alasannya? Simple. Takut bikin kelas kotor dan takut mengganggu konsentrasi belajar siswa. Ya, bisa diterimalahh alesannya. Tapi, mungkin lebih tepatnya bukan dilarang untung makan kuaci tapi bagi yang suka mengkonsumsi kuaci harus lebih diperhatikan lagi kebersihannya, cangkangnya jangan dimana saja. Buanglah cangkang kuaci pada tempat sampah. Setuju???
Terus, kamu masih mau makan kuaci?
Masih dong, tetapi pastinya, cangkangnya harus dikumpulkan dan dibuang ketempat sampah, atau, cangkang kuaci itu bisa dijadikan sara kreatifitas, bisa jadi aksesoris barang-barang gitu kan....
Cara makannya gimana??
Diputar, dijilat, dicelupin. Eh, salah tentunya harus dibuka cangkangnya. Lalu dimakan isinya. oh iya, kuaci ini juga biasa disebut biji bunga matahari, dan memang berasal dari biji bunga matahari. Cara buka cangkangnya juga unik, harus pake gigi, soalnya kalau pakai tangan itu susah, kulitnya lebih keras daripada kulit kacang tanah.
Isi kuaci itu segede apa, sih?
Haduuhhh, gak gede gede amat, sama kayak butiran nasi, gitu. Ya paling sakit hati kalau udah cape-cape buka cangkang kuacinya, sampai cangkangnya basa sama air liur, terus isi kuacinya jatuh. Hmmmmmmmm udah deh itu sakit harinya gatau berapa lamaaa....
Lalu, apa masalahnya sampai kamu menjadikan 'Kuaci' sebagai ide tulisan blog kamu?
Karena gini, di sekolahku, khususnya di kelasku beberapa waktu yang lalu, pada seneng makan kuaci, sampai cangkangnya berhamburan disetiap sudut kelas. Nah, pagi ini, sekolahku mendapat issue kalau gak boleh makan kuaci lagi selama disekolah. Alasannya? Simple. Takut bikin kelas kotor dan takut mengganggu konsentrasi belajar siswa. Ya, bisa diterimalahh alesannya. Tapi, mungkin lebih tepatnya bukan dilarang untung makan kuaci tapi bagi yang suka mengkonsumsi kuaci harus lebih diperhatikan lagi kebersihannya, cangkangnya jangan dimana saja. Buanglah cangkang kuaci pada tempat sampah. Setuju???
Terus, kamu masih mau makan kuaci?
Masih dong, tetapi pastinya, cangkangnya harus dikumpulkan dan dibuang ketempat sampah, atau, cangkang kuaci itu bisa dijadikan sara kreatifitas, bisa jadi aksesoris barang-barang gitu kan....
Komentar
Posting Komentar